Biadab! Perampok Sikat Harta & Perkosa Ibu Guru...

Kutai - Seorang ibu guru di Kutai Kartanegara, Kaltim dirampok dan diperkosa 5 pelaku di rumahnya. Saat Baca Lagi ...

Perkosa & Bunuh Bocah 3 Tahun, Pria India Dihukum...

New Delhi, - Seorang pria berusia 56 tahun divonis mati oleh pengadilan India karena memperkosa dan Baca Lagi ...

Check In Bareng Dua ABG, Ketua RT Ditemukan Tewas...

JAKARTA - Jajat Sudrajat (48), ditemukan tak bernyawa di Hotel Rio, Jl. Jatinegara Timur 2 No. 7, Baca Lagi ...

Inilah Pesaing Terberat Indonesia di ajang Pemilihan...

JAKARTA - Inilah Ji Dan Xu, 22, wanita cantik bermata rada sipit asal China yang disebut-sebut bakal jadi Baca Lagi ...

Lebih Dari 100 Makam Dirampok, Jasadnya Digunakan...

Porto-Novo - Lebih dari 100 makam di sebuah kompleks kuburan di Benin, Afrika Barat dibongkar dan dirampok Baca Lagi ...

Nazaruddin dan Misteri 'Pak Lurah'

Senin, 22/08/2011 08:49

Jakarta - Nazaruddin banyak bermain istilah untuk menggambarkan sesuatu. Mulai dari kata 'Apel Malang', 'Apel Washington', 'Ketua Besar', hingga istilah 'Pak Lurah'. Siapa Pak Lurah yang dimaksud? Belum diketahui pasti.

Dalam rekaman perbincangan Nazaruddin dengan penyidik di Mako Brimob pada Senin (15/8) yang didengarkan , beberapa kali Nazaruddin menyebut istilah Pak Lurah. Namun dalam perbincangan itu Pak Lurah yang dimaksud tidak terkait dengan kasus, hanya figur yang dihormati.

Dalam percakapan itu Nazaruddin bercerita soal aktivitas selama lebaran. Setiap tahun selalu bergantian merayakan lebaran. Pastinya dia selalu
mengunjungi keluarganya di Bangun, Sumut dan juga Pekanbaru keluarga istrinya.

"Tentu juga di Jakarta, ke rumah Pak Lurah," kata Nazaruddin dengan tawa.

Soal kata Pak Lurah, klaim Nazaruddin dalam perbincangan dalam rekaman itu, dia mengaku sosok tersebut menginginkan Nazaruddin menghadapi proses hukum, tanpa mengganggu orang lain.

"Kepingin Pak Lurah itu," ucap Nazaruddin.

Nazaruddin kembali menyinggung soal Pak Lurah saat berbicara mengenai kongres PD di Bandung pada 2010 lalu. Dengan enteng dia menyebut kekalahan seorang calon karena terlalu mengandalkan iklan, bukan mendekati DPC.

"DPC emang makan iklan. Ditakuti-takutin juga soal Pak Lurah. DPC itu ada uang ada angka," terang Nazaruddin dengan tawa.


sumber : detik

Berita Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar