Biadab! Perampok Sikat Harta & Perkosa Ibu Guru...

Kutai - Seorang ibu guru di Kutai Kartanegara, Kaltim dirampok dan diperkosa 5 pelaku di rumahnya. Saat Baca Lagi ...

Perkosa & Bunuh Bocah 3 Tahun, Pria India Dihukum...

New Delhi, - Seorang pria berusia 56 tahun divonis mati oleh pengadilan India karena memperkosa dan Baca Lagi ...

Check In Bareng Dua ABG, Ketua RT Ditemukan Tewas...

JAKARTA - Jajat Sudrajat (48), ditemukan tak bernyawa di Hotel Rio, Jl. Jatinegara Timur 2 No. 7, Baca Lagi ...

Inilah Pesaing Terberat Indonesia di ajang Pemilihan...

JAKARTA - Inilah Ji Dan Xu, 22, wanita cantik bermata rada sipit asal China yang disebut-sebut bakal jadi Baca Lagi ...

Lebih Dari 100 Makam Dirampok, Jasadnya Digunakan...

Porto-Novo - Lebih dari 100 makam di sebuah kompleks kuburan di Benin, Afrika Barat dibongkar dan dirampok Baca Lagi ...

AS Bakal Veto Upaya Palestina Masuk PBB

Jumat, 9 September 2011 | 11:39

WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS), Kamis (8/9/2011), mengatakan secara gamblang bahwa Gedung Putih akan menggagalkan upaya Palestina untuk bergabung menjadi anggota PBB dalam resolusi Dewan Keamanan PBB.

"Tindakan pemerintah itu bukan sesuatu yang mengejutkan. AS menentang langkah Palestina, yang berusaha mendirikan sebuah negara, yang hanya dapat dilakukan dengan negosiasi, di New York," kata juru bicara AS, Victoria Nuland, dalam pertemuan rutin.

"Jika ada pemilihan suara di PBB, AS akan memveto," katanya.

Palestina mengumumkan, Kamis (8/9/2011), bahwa mereka akan mendatangi kantor PBB bulan September untuk meminta pengakuan dari seluruh negara anggota bahwa Palestina telah merdeka dari penjajahan Israel
pada 1967 dengan Jerusalem Timur sebagai ibu kota.

Keputusan rakyat Palestina tersebut menunjukkan bahwa usaha pemerintah Obama, yang menghimbau Palestina untuk tidak mencari suara di PBB, telah gagal.

Hak veto, yang dimiliki AS, akan berdampak pada sentimen penduduk Muslim dunia terhadap Amerika dan semakin mengasingkan dunia Arab yang sedang bergejolak.

Sementara itu, sejumlah pengamat yakin bahwa AS tidak memiliki dukungan yang cukup untuk menghentikan pemungutan suara pada Sidang Majelis PBB untuk menaikkan status Palestina dari "wilayah kesatuan" tanpa hak pilih menjadi "negara pengamat" tanpa hak pilih.


sumber : kompas

Berita Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar