Biadab! Perampok Sikat Harta & Perkosa Ibu Guru...

Kutai - Seorang ibu guru di Kutai Kartanegara, Kaltim dirampok dan diperkosa 5 pelaku di rumahnya. Saat Baca Lagi ...

Perkosa & Bunuh Bocah 3 Tahun, Pria India Dihukum...

New Delhi, - Seorang pria berusia 56 tahun divonis mati oleh pengadilan India karena memperkosa dan Baca Lagi ...

Check In Bareng Dua ABG, Ketua RT Ditemukan Tewas...

JAKARTA - Jajat Sudrajat (48), ditemukan tak bernyawa di Hotel Rio, Jl. Jatinegara Timur 2 No. 7, Baca Lagi ...

Inilah Pesaing Terberat Indonesia di ajang Pemilihan...

JAKARTA - Inilah Ji Dan Xu, 22, wanita cantik bermata rada sipit asal China yang disebut-sebut bakal jadi Baca Lagi ...

Lebih Dari 100 Makam Dirampok, Jasadnya Digunakan...

Porto-Novo - Lebih dari 100 makam di sebuah kompleks kuburan di Benin, Afrika Barat dibongkar dan dirampok Baca Lagi ...

Araaacchh .... Peringkat Utang Naik, Kompetisi Perbankan Makin Ketat

Jumat, 16 Desember 2011 | 14:49

JAKARTA - Status Investment grade memang sudah ditunggu-tunggu para pelaku investasi di dalam maupun luar negeri. Terkait makin mudahnya debitur memperoleh akses dana, kompetisi perbankan domestik dalam memberikan pinjaman akan meningkat.

Direktur Utama Mandiri Investasi yang juga Ketua Umum Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia, Abipriyadi Riyanto, menyatakan ada beberapa segi positif peningkatan peringkat utang ke level investasi.

"Dana-dana pensiun di luar negeri yg mememang menyaratkan 'hanya boleh' investasi di instrumen yg minimal 'investment grade'. ada potensi investasi obligasi-obligasi Indonesia menjadi serbuan investor asing yg mencari pilihan investment grade itu," kata Abipriyadi di Jakarta, Jumat (16/12/2011).

Di segi lain, kita jadi akan rebutan dengan investor-investor tersebut sehingga harga-harga naik, maka imbal hasil (yield) surat utang jadi makin turun. Di lain pihak, bagi debitur domestik juga makin mudah memeroleh
akses ke dana-dana asing karena kepercayaan ke Indonesia makin tinggi.

"Inilah yang secara langsung maupun tidak meningkatkan kompetisi bagi perbankan domestik dalam memberikan kredit atau pinjaman," kata Abipriyadi.

sumber : kompas

Berita Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar