Biadab! Perampok Sikat Harta & Perkosa Ibu Guru...

Kutai - Seorang ibu guru di Kutai Kartanegara, Kaltim dirampok dan diperkosa 5 pelaku di rumahnya. Saat Baca Lagi ...

Perkosa & Bunuh Bocah 3 Tahun, Pria India Dihukum...

New Delhi, - Seorang pria berusia 56 tahun divonis mati oleh pengadilan India karena memperkosa dan Baca Lagi ...

Check In Bareng Dua ABG, Ketua RT Ditemukan Tewas...

JAKARTA - Jajat Sudrajat (48), ditemukan tak bernyawa di Hotel Rio, Jl. Jatinegara Timur 2 No. 7, Baca Lagi ...

Inilah Pesaing Terberat Indonesia di ajang Pemilihan...

JAKARTA - Inilah Ji Dan Xu, 22, wanita cantik bermata rada sipit asal China yang disebut-sebut bakal jadi Baca Lagi ...

Lebih Dari 100 Makam Dirampok, Jasadnya Digunakan...

Porto-Novo - Lebih dari 100 makam di sebuah kompleks kuburan di Benin, Afrika Barat dibongkar dan dirampok Baca Lagi ...

Iran Pamerkan Pesawat Mata-mata AS

Jumat, 9 Desember 2011 | 15:09

Pesawat mata-mata RQ-170 Sentinel dipamerkan oleh militer Iran
TEHERAN -  Iran dengan bangga membuktikan bahwa mereka memiliki satu pesawat mata-mata tanpa awak, RQ-170 Sentinel, milik Amerika Serikat.

Televisi Iran, Press TV, menayangkan sebuah video berdurasi dua menit yang menunjukkan sejumlah pejabat militer memeriksa pesawat yang sangat dirahasiakan itu, Kamis (8/12/2011). Pesawat sangat canggih itu terlihat utuh. Pesawat itu dipamerkan di bawah bendera Iran.

Pihak AS mengakui mereka kehilangan satu pesawat tak berawak itu dan mengatakan pesawat itu tidak berfungsi dan hilang kendali. RQ-170 Sentinel memiliki rentang sayap 27,43 meter dan tinggi (dengan roda) 1,82 meter.

Namun, Iran mengatakan, militernya berhasil membajak pesawat itu secara elektronik ketika pesawat itu terbang di atas kota Kashmar. Tim dari "unit perang elektronik" itu kemudian mengendalikannya hingga
mendarat pada 4 Desember lalu.

Brigadir Jenderal Amir-Ali Hajizadeh, kepala unit antariksa Garda Revolusi Iran, mengatakan kepada media Iran bahwa pesawat itu "masuk dalam perangkap" unit antariksa "yang kemudian berhasil mendaratkannya dengan kerusakan minimum".

Hajizadeh menyatakan, Iran "menyadari betul informasi teknologi tak ternilai" yang bisa diperoleh dari pesawat itu.

Sebelumnya, pihak Pentagon mengatakan kekhawatiran mereka soal kemungkinan mengambil informasi tentang teknologi tersebut.

Media Iran melaporkan, Kamis (8/12/2011), bahwa Kementerian Luar Negeri Iran telah memanggil duta besar Swiss di Teheran untuk menyatakan "protes atas invasi pesawat mata-mata AS ke wilayah udaranya".

Washington tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Iran sehingga urusan AS dengan negara itu dijembatani oleh Kedubes Swiss.

Sebuah laporan di New York Times, Kamis (8/12/2011), menyatakan, pesawat mata-mata tak berawak itu merupakan bagian dari program pengamatan untuk memetakan lokasi-lokasi reaktor nuklir Iran.

sumber : kompas

Berita Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar