Senin, 09/04/2012 08:19
Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli (Foke-Nara) |
"Tidak apa-apa. Bagus," ujar pengamat politik dari Universitas Indonesia Andrinof Chaniago saat berbincang dengan detikcom, Minggu (8/4/2012).
Andrinof mengatakan hasil survei tersebut tidak mencerminkan kondisi riil di lapangan. Jika hasil riilnya di lapangan nanti pasangan Foke-Nara tidak sesuai dengan hasil survei, maka survei tersebut patut
dipertanyakan.
dipertanyakan.
"Tidak apa-apa kalau terlanjur kegeeran. Kalau riilnya nanti tidak tercapai, lembaga surveinya perlu dipertanyakan," ungkapnya.
Andrinof mengaku heran dengan hasil survei LSI ini. Karena menurutnya, dari hasil survei-survei sebelumnya, tingkat kesukaan terhadap Fauzi Bowo tidak pernah mencapai angka 40 persen.
"Buat saya tidak masuk akal, karena belum pernah Foke dapat suara mendekati angka 40 persen. Jadi penelitinya silahkan papar metodologi atau pelaksanaan teknis lapangannya bagaimana. Kalau Foke-Nara senang dengan hasil itu tidak apa-apa," jelasnya.
Melihat jumlah responden yang hanya 400 orang dari 9,6 juta warga DKI, Andrinof mengatakan survei itu dianggap hanya mewakili warga DKI. Oleh karena itu, Andrinof meminta peneliti lembaga survey tersebut untuk menjelaskan teknis metode survei yang diambil.
"Kalau sampelnya memang sampel minimalis, jadi masih bisa. Tapi margin of errornya cuma hampir 5 persen. Dan penelitinya harus bisa memaparkan ini secara jelas. Baik teknis pengambilannya di lapangan dan metode surveinya," kata Andrinof.
Menurut Andrinof perlu ada survei pembanding untuk menanggapi hasil survey LSI terkait pemilihan gubernur DKI Jakarta tersebut. "Sangat perlu (survey pembanding)," tutupnya.
Seperti diketahui berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), pasangan Foke-Nara mendapat dukungan 49,1 persen. Di posisi kedua pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendapat 14,4 persen suara, disusul pasangan Hidayat Nur Wahid-Didik Rachbini dengan 8,3 persen suara.
Berturut-turut di posisi keempat hingga keenam, pasangan Faisal Basri-Biem Benjamin (5,8 persen), Alex Noerdin-Nono Sampono (3,9 persen) dan Hendardji Soepandji-A Riza Patria yang hanya mendapat 1,2 persen.
Selain itu, LSI juga merilis empat alasan mengapa Foke, calon incumbent, masih unggul untuk bersaing di Pilkada DKI. Pertama, Foke paling dikenal pemilih (98,4 pesen). Kedua, Foke paling disukai (79,1 persen). Ketiga, sebanyak 53,4 persen dari total responden mengaku puas dengan kinerja Foke. Keempat, meski publik kurang puas tapi Foke masih dipercaya mengatasi banjir, sampah dan macet.
sumber : detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar