Jumat, 13 April 2012 | 14:49
Indonesia Minta Korut Menahan Diri
Menko Polhukam Djoko Suyanto |
Hal ini disampaikan Djoko terkait langkah Korut meluncurkan sebuah roket jarak jauh pada Jumat (13/4/2012) pukul 07.39 waktu setempat (atau pukul 05.39 WIB). "Lebih dari itu, langkah-langkah diplomasi dan dialog harus diutamakan dalam setiap penyelesaian masalah demi kaeamanan dan stabilitas di Semenanjung Korea," kata Djoko kepada Kompas.com, Jumat.
Roket Korut hancur menjadi beberapa bagian tak lama setelah diluncurkan. Puing-puingnya jatuh di Laut
Kuning di wilayah Korea Selatan, kata para pejabat Korea Selatan, seperti dikutip kantor berita Yonhap.
Kuning di wilayah Korea Selatan, kata para pejabat Korea Selatan, seperti dikutip kantor berita Yonhap.
"Puing-puing itu jatuh ke laut sekitar 190 kilometer-200 kilometer di barat Kunsan (sebuah pelabuhan yang terletak di barat daya Korsel)," kata sebuah sumber militer yang dikutip Yonhap.
"Beberapa menit setelah peluncuran, roket itu hancur menjadi beberapa bagian dan kehilangan ketinggiannya," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Kim Min-Seok, kepada wartawan.
Menurut lembaga peyiaran Jepang, NHK, yang mengutip sebuah sumber kementerian pertahanan negara itu, mengatakan, roket tersebut meluncur sejauh 120 kilometer sebelum kemudian pecah menjadi empat bagian dan jatuh ke Laut Kuning di barat Semenanjung Korea.
Korea Selatan mengecam peluncuran roket Korea Utara sebagai "tindakan provokatif" yang mengancam perdamaian dan keamanan di semenanjung Korea dan Asia Timur Laut.
"Peluncuran (roket) Korea Utara ... merupakan pelanggaran nyata terhadap resolusi PBB yang melarang peluncuran dengan menggunakan teknologi rudal balistik. Ini merupakan tindakan provokatif yang mengancam perdamaian dan keamanan di semenanjung Korea dan Asia Timur Laut," kata Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kim Sung-Hwan.
Roket Gagal Capai Orbit, Otoritas Korut Cari Tahu Penyebabnya
Pyongyang, Otoritas Korea Utara (Korut) memberikan pernyataan resmi soal peluncuran roketnya yang gagal mencapai orbit. Korut menegaskan, Hingga saat ini, otoritas Korut masih mencari tahu penyebab kegagalan tersebut.
"Satelit observasi bumi gagal mencapai orbit yang telah ditetapkan," demikian pernyataan resmi otoritas Korut melalui kantor berita Korean Central News Agency (KCNA) dan dilansir AFP, Jumat (13/4/2012).
Korut meluncurkan roket jarak jauh Unha-3, yang terdiri atas 3 bagian tersebut, pada pukul 07.39 waktu setempat. Roket diluncurkan dari sebuah wilayah yang dekat dengan perbatasan China.
Roket tersebut sempat mengudara setinggi 152 km melintasi wilayah Pulau Baengnyeong, namun kemudian jatuh di Laut Kuning dekat wilayah barat Korsel. Saat berusaha melakukan pelepasan tahap pertama, roket tersebut meledak menjadi 20 keping bagian dan terjatuh ke laut.
"Ilmuwan, teknisi, para ahli saat ini tengah mencari tahu penyebab kegagalan tersebut," imbuh otoritas Korut.
Diperkirakan puing-puing sisa roket tersebut jatuh tersebar di wilayah Laut Kuning. Otoritas Korea Selatan (Korsel) memperkirakan puing-puing tersebut terjatuh di wilayah antara 100-150 km sebelah barat Pyeongtaek City.
Peluncuran roket ini dilakukan dalam rangka memperingati 100 tahun kelahiran pendiri Korut, Kim Il-Sung, yang jatuh pada 15 April. Meski mendapat kritikan dan kecaman banyak pihak, namun otoritas Korut bersikeras untuk tetap meluncurkan roket jarak jauh tersebut.
Korut berulang kali menegaskan bahwa peluncuran roket ini bertujuan damai, yakni untuk meletakkan sebuah satelit pada orbit di luar angkasa. Namun, negara-negara Barat tetap bersikukuh bahwa peluncuran ini merupakan uji coba rudal terselubung, yang jelas-jelas dilarang oleh PBB.
sumber : kompas, detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar