Biadab! Perampok Sikat Harta & Perkosa Ibu Guru...

Kutai - Seorang ibu guru di Kutai Kartanegara, Kaltim dirampok dan diperkosa 5 pelaku di rumahnya. Saat Baca Lagi ...

Perkosa & Bunuh Bocah 3 Tahun, Pria India Dihukum...

New Delhi, - Seorang pria berusia 56 tahun divonis mati oleh pengadilan India karena memperkosa dan Baca Lagi ...

Check In Bareng Dua ABG, Ketua RT Ditemukan Tewas...

JAKARTA - Jajat Sudrajat (48), ditemukan tak bernyawa di Hotel Rio, Jl. Jatinegara Timur 2 No. 7, Baca Lagi ...

Inilah Pesaing Terberat Indonesia di ajang Pemilihan...

JAKARTA - Inilah Ji Dan Xu, 22, wanita cantik bermata rada sipit asal China yang disebut-sebut bakal jadi Baca Lagi ...

Lebih Dari 100 Makam Dirampok, Jasadnya Digunakan...

Porto-Novo - Lebih dari 100 makam di sebuah kompleks kuburan di Benin, Afrika Barat dibongkar dan dirampok Baca Lagi ...

Tak Ada Kabar dari Rutina di Suriah sejak 2008

Jumat, 4 Mei 2012 12:39

Rutina bekerja di Suriah sejak tahun 2008. Keluarganya di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, cemas memikirkannya mengingat kondisi negara Timur Tengah itu tengah dilanda konflik yang mengakibatkan tewasnya ribuan orang.
POLEWALI MANDAR - Konflik politik berkepanjangan yang mengakibatkan jatuhnya ribuan korban jiwa di Suriah, membuat cemas Nurdin dan keluarganya di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Pasalnya, putri bungsunya, Rutina, bekerja di negara Timur Tengah itu sejak empat tahun lalu, dan hingga kini tidak terdengar kabarnya.

Nurdin berusaha mencari tahu jejak anaknya ke kantor dinas sosial dan tenaga kerja setempat, DPRD
Polewali dan mendapatkan jawaban yang bisa menenangkan hati dan pikirannya.

Rutina bekerja di Suriah sejak tahun 2008. Kali terakhir perempuan berusia 25 tahun itu menghubungi Indasa, ibunya, di Desa Indumakombong, Kecamatan Matakali, Polewali Mandar, empat tahun lalu. Sesaat sebelum berangkat ke Suriah melalui sebuah PJTKI di Jakarta.

Kata Nurdin, waktu itu sambil menangis Rutina berpamitan dan meminta keluarga mendoakannya agar dia selamat dan bisa pulang dengan membawa modal demi memperbaiki taraf hidup keluarga.

"Rutina masih sempat minta doa restu kepada kedua orang tua dan sudara-saudaranya,"ujar Nurdin, saat ditemui Kompas.com, Jumat (4/5/2012).

Sampai hari ini Nurdin belum berhasil mendapatkan nomor kontak maupun alamat tempat kerja Rutina di Suriah. Pihak-pihak yang dihubunginya, termasuk PJTKI yang memberangkatkannya dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, hanya memberi janji.

"Hingga kini saya hanya dijanji-janji akan diberi nomor kontak, termasuk nama perusahaan PJTKI yang memberangkatkannya, tapi sampai sekarang belum ada,"ujar Nurdin kecewa.

"Saya sudah mendatangi banyak pihak termasuk Dinas Sosial dan DPRD setempat untuk meminta bantuan agar anak saya bisa diketahui jejaknya," ujarnya.

Nurdin berharap, pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui BNP2TKI bisa membantu memastikan kondisi dan keberadaan Rutina di Suriah.

"Saya tidak minta Rutina pulang, Kalau saya sudah yakin dan bisa berkomunikasi langsung dan menanyakan kondisinya saya sudah senang dan puas,"ujar Nurdin.

Kepala Desa Indumakombong, Rahman menjelaskan, Rutina tidak terdaftar sebagai penduduk Desa Indumakombong. Rahman mengaku baru tahu ada warganya merantau ke Suriah setelah kepala dusunnya menyampaikan.

"Rutina tidak pernah dengan berurusan dengan pihak desa mengenai surat-surat administrasi seperti KTP dan KK (Kartu Keluarga) yang diperlukan untuk menjadi TKI," jelas Rahman.


sumber : kompas

Berita Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar