Jumat, 4 Mei 2012 12:39
Pasalnya, putri bungsunya, Rutina, bekerja di negara Timur Tengah itu sejak empat tahun lalu, dan hingga kini tidak terdengar kabarnya.
Nurdin berusaha mencari tahu jejak anaknya ke kantor dinas sosial dan tenaga kerja setempat, DPRD
Polewali dan mendapatkan jawaban yang bisa menenangkan hati dan pikirannya.
Polewali dan mendapatkan jawaban yang bisa menenangkan hati dan pikirannya.
Rutina bekerja di Suriah sejak tahun 2008. Kali terakhir perempuan berusia 25 tahun itu menghubungi Indasa, ibunya, di Desa Indumakombong, Kecamatan Matakali, Polewali Mandar, empat tahun lalu. Sesaat sebelum berangkat ke Suriah melalui sebuah PJTKI di Jakarta.
Kata Nurdin, waktu itu sambil menangis Rutina berpamitan dan meminta keluarga mendoakannya agar dia selamat dan bisa pulang dengan membawa modal demi memperbaiki taraf hidup keluarga.
"Rutina masih sempat minta doa restu kepada kedua orang tua dan sudara-saudaranya,"ujar Nurdin, saat ditemui Kompas.com, Jumat (4/5/2012).
Sampai hari ini Nurdin belum berhasil mendapatkan nomor kontak maupun alamat tempat kerja Rutina di Suriah. Pihak-pihak yang dihubunginya, termasuk PJTKI yang memberangkatkannya dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, hanya memberi janji.
"Hingga kini saya hanya dijanji-janji akan diberi nomor kontak, termasuk nama perusahaan PJTKI yang memberangkatkannya, tapi sampai sekarang belum ada,"ujar Nurdin kecewa.
"Saya sudah mendatangi banyak pihak termasuk Dinas Sosial dan DPRD setempat untuk meminta bantuan agar anak saya bisa diketahui jejaknya," ujarnya.
Nurdin berharap, pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui BNP2TKI bisa membantu memastikan kondisi dan keberadaan Rutina di Suriah.
"Saya tidak minta Rutina pulang, Kalau saya sudah yakin dan bisa berkomunikasi langsung dan menanyakan kondisinya saya sudah senang dan puas,"ujar Nurdin.
Kepala Desa Indumakombong, Rahman menjelaskan, Rutina tidak terdaftar sebagai penduduk Desa Indumakombong. Rahman mengaku baru tahu ada warganya merantau ke Suriah setelah kepala dusunnya menyampaikan.
"Rutina tidak pernah dengan berurusan dengan pihak desa mengenai surat-surat administrasi seperti KTP dan KK (Kartu Keluarga) yang diperlukan untuk menjadi TKI," jelas Rahman.
sumber : kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar