Jumat, 4 Mei 2012 12:29
Kapal selam kelas Dolphin milik AL Israel |
Kapal yang diberi nama Tanin (berarti "buaya" dalam bahasa Ibrani) ini dijadwalkan mulai dioperasikan pada 2013, setelah semua uji coba selesai dilakukan. Proyek pembelian kapal tersebut menjadi salah satu proyek pengadaan senjata paling mahal dalam sejarah Israel, dengan biaya satu kapal diperkirakan mencapai 500 juta dollar AS (Rp 4,6 triliun). Pemerintah Jerman menyubsidi sepertiga dari harga tersebut.
"Angkatan Laut dan armada kapal selam ini memberikan kemampuan deterrent, perlindungan, dan strategis bagi Angkatan Bersenjata Israel dan negara Israel," ungkap Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak saat
upacara serah terima, seperti dikabarkan kantor berita RIA Novosti.
upacara serah terima, seperti dikabarkan kantor berita RIA Novosti.
Dengan kedatangan Tanin, Israel sudah memiliki empat kapal selam kelas Dolphin, kapal selam bertenaga konvensional yang dikembangkan dari kapal selam kelas 209 Jerman. Kapal selam tersebut dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan Israel, dan ditambah kemampuan meluncurkan rudal jelajah (SLCM) yang bisa membawa hulu ledak konvensional maupun hulu ledak nuklir seberat 200 kilogram.
Kapal selam kelima saat ini sedang dalam tahap penyelesaian, dan dijadwalkan dioperasikan menyusul Tanin pada 2014. Dua bulan lalu, Israel dan Jerman juga menandatangani perjanjian pembelian kapal selam keenam, yang akan selesai pada 2017.
Selain menambah armada kapal selamnya, Israel juga dikabarkan sedang menjajagi kemungkinan menambah empat lagi kapal perang permukaan tipe korvet. Majalah pertahanan Jane's Defence Weekly menyebutkan, AL Israel sedang mencari kapal korvet yang jauh lebih besar dari kapal kelas Saar 5 miliknya saat ini.
Kapal-kapal baru ini disyaratkan bisa mengakomodasi radar terbaru, helikopter S-70 Seahawk, dan sistem peluncuran rudal vertikal Mk 41 yang mampu menembakkan rudal-rudal pertahanan udara jarak jauh atau rudal permukaan-ke-permukaan. Besar kemungkinan Israel akan menyewa biro desain kapal dari AS, kemudian membangun sendiri kapal-kapal korvet itu, atau memesannya ke galangan kapal Korea Selatan.
Penguatan angkatan laut Israel ini dikabarkan terkait ambisinya memperluas operasi pengeboran minyak lepas pantai.
sumber : tribun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar