Biadab! Perampok Sikat Harta & Perkosa Ibu Guru...

Kutai - Seorang ibu guru di Kutai Kartanegara, Kaltim dirampok dan diperkosa 5 pelaku di rumahnya. Saat Baca Lagi ...

Perkosa & Bunuh Bocah 3 Tahun, Pria India Dihukum...

New Delhi, - Seorang pria berusia 56 tahun divonis mati oleh pengadilan India karena memperkosa dan Baca Lagi ...

Check In Bareng Dua ABG, Ketua RT Ditemukan Tewas...

JAKARTA - Jajat Sudrajat (48), ditemukan tak bernyawa di Hotel Rio, Jl. Jatinegara Timur 2 No. 7, Baca Lagi ...

Inilah Pesaing Terberat Indonesia di ajang Pemilihan...

JAKARTA - Inilah Ji Dan Xu, 22, wanita cantik bermata rada sipit asal China yang disebut-sebut bakal jadi Baca Lagi ...

Lebih Dari 100 Makam Dirampok, Jasadnya Digunakan...

Porto-Novo - Lebih dari 100 makam di sebuah kompleks kuburan di Benin, Afrika Barat dibongkar dan dirampok Baca Lagi ...

Khadafi Tewas Setelah Disiksa Lebih Dulu?, Ditembak Pakai Pistol Emasnya?

Jum'at, 21 Oktober 2011 11:49

Khadafi Tewas Setelah Disiksa Lebih Dulu?

Jakarta - Mantan pemimpin Libya Muammar Khadafi memang sudah tewas dengan sejumlah luka tembak. Namun, televisi Al Jazeera menayangkan sebuah video saat Khadafi terluka, tapi masih hidup saat ia ditangkap. Khadafi disiksa sebelum tewas?

Cuplikan video yang ditayangkan Al Jazeera, Kamis (20/10/2011), menunjukkan Khadafi diseret oleh kelompok revolusioner. Saat diseret, Khadafi tampak lemah, namun tetap berjuang melawan
pasukan itu di beberapa titik.

Video itu juga menunjukkan Khadafi dengan muka yang berlumur darah, didorong ke sebuah mobil. Tidak jelas apa Khadafi ditembak lebih dulu atau disiksa lebih dulu baru ditembak. Kepala pemimpin otoriter itu juga dihantam dengan sebuah pistol oleh pasukan revolusioner.

Al Jazeera mengatakan, gambar itu ditayangkan oleh saluran televisi Libya.

Sarkozy Sebut Kematian Khadafi Awal Proses Demokratis

Paris - Presiden Prancis Nicolas Sarkozy angkat bicara soal kematian Muammar Khadafi. Dia menilai kematian pemimpin otoriter itu membuka lembaran baru bagi rakyat Libya dan menandakan dimulainya sebuah proses demokratis.

"Pembebasan Sirte harus menandakan...awal dari sebuah proses yang disetujui oleh NTC (Dewan Transisi Nasional) untuk mendirikan sebuah sistem demokratis yang mana semua kelompok dalam negara memiliki tempat dan di mana kebebasan dasar dijamin," kata Sarkozy seperti dilansir AFP, Kamis (20/10/2011).

Sarkozy, yang mempelopori intervensi militer ke Libya ini, mengatakan, sekarang adalah waktu untuk rekonsilisasi bagi rakyat Libya.

"Rekonsilisasi dalam kesatuan dan kebebasan," kata presiden yang baru mempunyai bayi perempuan dari istrinya supermodel Carla Bruni ini.

Obama: Kematian Khadafi Akhiri Era Pemerintahan Tangan Besi

Obama - Setelah ditunggu-tunggu, Presiden AS Barack Obama akhirnya memberikan keterangan pers soal kematian Muammar Khadafi. Dia menilai kematian mantan pemimpin Libya itu mengakhiri era pemerintahan tangan besi.

"Pemerintahan tangan besi tidak bisa dihindari akan datang dan menuju sebuah akhir," kata Obama dalam keterangan pers di halaman Gedung Putih, Washington, seperti dilansir Reuters, Jumat (21/10/2011) atau Kamis pukul 02.00 PM waktu setempat.

Obama mengatakan, AS akan menjadi partner bagi Libya menyusul kematian Khadafi. Dia juga menyebut misi NATO di negara Afrika Utara "akan segera berakhir."

"Ini menandakan akhir dari sebuah babak panjang dan menyakitkan bagi rakyat Libya yang sekarang mempunyai kesempatan untuk menentukan nasibnya sendiri dalam sebuah negara baru dan demokratis Libya," kata Obama dengan stelan jas hitamnya.

Menurut Obama, kematian Khadafi signifikan bagi dunia Arab, di mana protes telah memicu kejatuhan diktator yang memerintah sejak lama.

Khadafi Tewas, Obama Warning Pemimpin Diktator Arab Lainnya

Washington - Presiden AS Barack Obama tidak hanya menyambut baik kematian Muammar Khadafi. Dia juga memperingati pemimpin diktator lainnya di Timur Tengah.

"Sepanjang dunia Arab, warga telah berjuang untuk mengklaim haknya. Anak muda sedang menyampaikan sebuah kekuatan untuk menegur pemerintahan diktator. Dan para pemimpin yang memilih menolak nasib mereka akan tidak sukses," kata Obama.

Hal itu dikatakan Obama dalam keteranga pers di halaman Gedung Putih, Washingtong, Jumat (21/10/2011) atau Kamis (20/10) pukul 14.00 waktu setempat.

"Untuk kawasan (Arab), kejadian hari ini membuktikan sekali lagi bahwa pemerintahan tangan besi pasti berakhir," ujarnya.

Obama tidak menyebut nama negara-negara yang ia peringati, namun dari pernyataannya tampak jelas yang dimaksudkan adalah Suriah dan Iran. Kedua negara itu diketahui mematikan gerakan untuk perubahan dengan cara-cara kekerasan.

Obama juga mengingat rakyat Amerika yang sudah tewas dalam serangan teror yang diotaki oleh Libya. Dia mungkin sedang berpikir secara khusus bagi mereka yang tewas dalam Pan Am Flight 103 di atas Lockerbie, Skotlandia pada 1988.

Ekspresi Hillary Clinton Saat Mendengar Kematian Khadafi

Kabul - Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton terkejut mendengar berita kematian mantan pemimpin Libya Muammar Khadafi. Saat itu, ketika ia bersiap-siap untuk diwawancarai wartawan, tiba-tiba saja ponselnya berdering.

Adegan tersebut tertangkap oleh kamera CBS news sehingga dapat terlihat dengan jelas ekspresi wajah Hillary.

"Wow..!!" kata Hillary saat membaca pesan singkat melalui ponselnya, seperti dilansir news.com.au, Kamis (20/10/2011).

"Ada laporan bahwa Khadafi ditangkap," kata Hillary takjub.

Hillary yang saat itu sedang berada di Kabul, Afganistan, tidak langsung percaya dengan kabar yang baru saja ia terima. Karena sudah beberapa kali kabar tersebut beredar tetapi ternyata tidak benar.

"Sebelumnya kami sudah beberapa kali mendapatkan laporan bahwa Khadafi telah ditangkap," tutur Hilarry.

Sebelumnya, Presiden AS Barack Obama tidak hanya menyambut baik kematian Muammar Khadafi. Dia juga memperingati pemimpin diktator lainnya di Timur Tengah.

"Sepanjang dunia Arab, warga telah berjuang untuk mengklaim haknya. Anak muda sedang menyampaikan sebuah kekuatan untuk menegur pemerintahan diktator. Dan para pemimpin yang memilih menolak nasib mereka akan tidak sukses," kata Obama.

Kronologi Penangkapan dan Penembakan Khadafi

Jakarta - Setelah melakukan pelarian selama berbulan-bulan, Muammar Khadafi akhirnya berhasil ditangkap dalam keadaan tewas. Khadafi harus mengakhiri hidup setelah diserang pasukan revolusioner di Sirte, yang merupakan tempat kelahirannya.

Berikut ini adalah kronologi kejadian penangkapan dan penembakan Khadafi, menurut Perdana Menteri Libya, Mahmoud Jibril, seperti dilansir CNN, Jumat (21/10/2011).

- Setelah mengambil alih kota Bani Walid pada awal pekan ini, pasukan Dewan Transisi Nasional Libya mengalihkan perhatian mereka ke kota Sirte.

- Jet tempur Prancis dan sebuah pesawat tak berawak menembakkan rudal Hellfire. Namun seorang pejabat mengatakan bahwa Khadafi selamat dari serangan.

- Sekitar tengah hari pada Kamis, pejabat Dewan Transisi Libya mengumumkan bahwa para pejuang mereka telah menguasai Sirte.

- Pada siang harinya, Khadafi ditangkap hidup-hidup dan dalam kondisi sehat di Sirte. Dia tidak melalukan perlawanan ketika ditangkap.

- Pada saat ditangkap, Khadafi mengenakan kaos dan celana panjang sambil membawa pistol.

- Ketik hendak dibawa dipindahkan ke dalam kendaraan yang akan membawanya ke Misrata, Khadafi ditembak di lengan kanan.

- Pasukan Dewan Nasional Transisi memasukkan Khadafi ke dalam kendaraan. Terjadi baku termbak antara pasukan dewan dan pasukan loyalis Khadafi.

- Terperangkap dalam baku tembak tersebut, Khadafi ditembak di kepala. Khadafi meninggal beberapa saat sebelum tiba di rumah sakit.

- Di rumah sakit, diambil sampel DNA yaitu darah dan air liur. Kemudian dinyatakan bahwa orang yang tewas tersebut adalah Khadafi.

- Dewan perwakilan Libya memberitahukan kabar tersebut kepada Mahkamah Pidana Internasional, yang mendakwa kejahatan perang Khadafi. Setelah mengirim foto dan laporan dari seorang ahli forensik, pengadilan memberikan izin kepada pihak berwenang di Libya untuk menguburkan Khadafi.

- Setelah pasukan istirahat pada Kamis sore, kerumunan orang di seluruh Libya bersorak-sorak dan larut dalam perayaan kematian Khadafi.

TV Libia Tayangkan Gambar Mayat Mutassim Khadafi

TRIPOLI - Saluran televisi pemerintah baru Libia, Kamis (20/10), menayangkan gambar close up yang menunjukkan putra Moamar Khadafi, Mu'tassim.

Ia tampak tergeletak tewas di tandu di sebuah tempat yang tampaknya rumah sakit.

Kepala Mu'tassim miring ke bawah dan rambutnya yang panjang menggantung dari tandu itu. Ia terlihat telanjang hingga pinggang.

Televisi itu tidak menyebutkan lokasi gambar itu diambil.

Menteri penerangan pemerintah semetara Libia sebelumnya mengonfirmasikan kepada Reuters bahwa Mu'tassim tewas dan bersembunyi bersama ayahnya di Sirte.

Sejumlah pejabat Dewan Transisi Nasional (NTC) mengatakan, Moamar Khadafi tewas selama pertempuran untuk menguasai kota tempat asalnya, Sirte, pada Kamis.

Namun, beberapa negara besar Barat yang mendukung pemberontak Libia menguasai Tripoli dua bulan lalu mengatakan, mereka masih mencari konfirmasi mengenai kebenaran berita itu.

Khadafy Ditembak Pakai Pistol Emasnya?

WASHINGTON - Mantan pemimpin Libya Kolonel Moammar Khadafy bertanya kepada para penangkapnya, "Apa yang kalian inginkan dari saya?", ketika mereka mengerumuninya, Kamis (20/10/2011).

Itulah yang terlihat dari sebuah rekaman video oleh seorang jurnalis Libya. Sorenya, Khadafy dipastikan meninggal, namun bagaimana dia meninggal masih meninggalkan sejumlah spekulasi.

Seorang dokter anggota tim medis yang mendampingi jenazah Khadafy di ambulans mengatakan kepada AP, mantan diktator itu tewas akibat dua tembakan, masing-masing di dada dan di kepala.

Satu versi menyebut, seperti dilaporkan televisi Al Arabiya, Khadafy ditembak tak lama setelah dia ditangkap. Penembaknya adalah seorang petempur remaja berusia 18 tahun yang oleh Al Arabiya disebut bernama Ahmed Shebani.

Dalam sebuah foto, tampak Shebani duduk di pundak petempur lain yang mengelu-elukannya. Tangan kiri Shebani mengangkat sepucuk pistol emas yang disebut-sebut milik Khadafy. Remaja itu mengaku dialah yang merampas pistol kaliber 9 mm itu dari tangan Khadafy lalu menembaknya.

Tidak ada konfirmasi resmi tentang berita itu. Sementara PM pemerintahan transisi Libya Mahmoud Jibril menyatakan, Khadafy tewas dalam baku tembak yang terjadi setelah penangkapannya.

Dari Dihukum Mati hingga Tak Boleh Dikubur

SIRTE - Tewasnya mantan Pemimpin Libya Muammar Khadafi mengingatkan dunia pada tokoh-tokoh diktator yang tumbang dari kekuasaan melalui berbagai peristiwa.

Sejumlah diktator menorehkan nama mereka dengan menciptakan stabilitas melalui kekuasaan tangan besi. Sering kali mereka mengorbankan nyawa rakyat mereka sendiri.

Revolusi Arab yang muncul melalui serangkaian gerakan unjuk rasa antipemerintah telah menggulingkan dua pemimpin Arab, Presiden Mesir Hosni Mubarak dan Presiden Tunisia Zine el-Abidine ben Ali. Hosni Mubarak merupakan presiden Mesir pada 1981 hingga 2011.

Dia dipilih sebagai wakil presiden Mesir pada 1975 dan menjadi presiden pada 14 Oktober 1981 setelah pembunuhan terhadap Presiden Anwar Sadat. Mubarak baru terguling dari kekuasaan setelah 18 hari unjuk rasa selama revolusi Mesir 2011, pada 11 Februari.Saat ini proses pengadilan terhadap Mubarak masih berlangsung dalam beberapa kasus. Adapun Zine el-Abidine ben Ali merupakan presiden Tunisia yang berkuasa sejak 1987 hingga 2011.

Ben Ali dipilih sebagai perdana menteri (PM) Tunisia pada Oktober 1987 dan dia menjadi presiden pada 7 November 1987 melalui kudeta tak berdarah. Pada 14 Januari 2011, setelah satu bulan unjuk rasa melawan pemerintahannya, dia terpaksa melarikan diri ke Arab Saudi bersama istrinya Leïla ben Ali dan tiga anak mereka.

Dia dan istrinya divonis in absentia selama 35 tahun di penjara pada 20 Juni 2011. Setelah Mubarak dan Ben Ali,publik juga masih mengingat nasib tragis mantan Presiden Irak Saddam Hussein.

Saddam merupakan presiden Irak yang menjabat sejak 16 Juli 1979 hingga 9 April 2003. Pada Maret 2003,koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) dan Inggris menginvasi Irak untuk menjatuhkan Saddam. Saat invasi itu Saddam bersembunyi dan baru tertangkap pada 13 Desember 2003 saat Operasi Fajar Merah.

Pengadilan terhadap Saddam dilakukan pemerintahan sementara Irak. Pada 5 November 2006 dia divonis dalam dakwaan pembunuhan terhadap 148 Syiah Irak pada 1982 dan dihukum mati dengan digantung. Eksekusi Saddam dilakukan pada 30 Desember 2006.

Sementara itu, Saparmurat Atayevich Niyazov merupakan presiden Turkmenistan yang berkuasa sejak 2 November 1990 hingga meninggal dunia pada 2006. Sosok diktator lainnya adalah Slobodan Milosevic yang menjadi presiden Serbia dan Yugoslavia. Dia menjadi presiden Republik Sosialis Serbia dan Republik Serbia dari 1989 hingga 1997 dalam tiga periode dan menjadi presiden Republik Federal Yugoslavia dari 1997 hingga 2000.

Pada pertengahan 1999, N. Milocevic didakwa sebagai penjahat perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam perang di Bosnia, Kroasia, dan Kosovo oleh Pengadilan Kriminal Internasional untuk bekasYugoslavia (ICTY).

Selama lima tahun proses pengadilan, Milosevic menolak didampingi pengacara. Pengadilan tak pernah memvonisnya karena dia meninggal pada 11 Maret 2006 di sel penjaranya di Den Haag,Belanda. Nama diktator lain yang menghiasi catatan merah sejarah adalah Augusto José Ramón Pinochet Ugarte.

Dia merupakan jenderal angkatan darat Cile dan pemimpin militer yang berkuasa melalui kudeta pada 11 September 1973. Namun setelah dia tidak berkuasa, pengadilan menyatakan Pinochet secara medis dapat diadili dan dia berada dalam tahanan rumah.

Pada saat dia meninggal dunia pada 10 Desember 2006, sebanyak 300 dakwaan kejahatan masih diajukan terhadapnya di Cile atas berbagai pelanggaran HAM, penggelapan pajak, dan korupsi selama 17 tahun pemerintahannya.

Daftar diktator juga memuat nama Nicolae Ceausescu yang memimpin Rumania pada 1967–1989. Dekade pertama pemerintahannya ditandai dengan kebijakan terbuka terhadap Eropa Barat dan AS.

Namun dekade kedua kepemimpinannya ditandai dengan tindakan brutal dan represif. Pemerintahannya terguling melalui revolusi rakyat pada Desember 1989.

Dia dan istrinya dieksekusi setelah dua jam proses pengadilan. Eksekusi terhadapnya ditayangkan di televisi. Mobutu Sese Seko juga menorehkan namanya sebagai pemimpin diktator.Dia merupakan presiden Republik Demokrat Kongo pada 1965 hingga 1997.

Sedangkan Ferdinand Emmanuel Edralin Marcos merupakan diktator yang berkuasa di Filipina dengan jabatannya sebagai presiden pada 1965 hingga 1986.Pada 1983, pemerintahannya dituduh terlibat dalam pembunuhan lawan politik utamanya, Benigno Aquino.

Kemarahan publik terhadap pembunuhan itu menyulut Revolusi Kekuatan Rakyat pada Februari 1986 yang menggulingkannya dari kekuasaan dan dia mengasingkan diri ke Hawaii.Marcos meninggal dunia pada 1986 di pengasingannya.

Keinginannya untuk dikubur di Filipina tak terpenuhi hingga saat ini karena pemerintah terus menolak permintaan dari keluarga.Mayatnya diawetkan dan dipamerkan dalam peti kaca di sebuah museum.


sumber : kompas, detik, MICOM, okezone

Berita Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar