Biadab! Perampok Sikat Harta & Perkosa Ibu Guru...

Kutai - Seorang ibu guru di Kutai Kartanegara, Kaltim dirampok dan diperkosa 5 pelaku di rumahnya. Saat Baca Lagi ...

Perkosa & Bunuh Bocah 3 Tahun, Pria India Dihukum...

New Delhi, - Seorang pria berusia 56 tahun divonis mati oleh pengadilan India karena memperkosa dan Baca Lagi ...

Check In Bareng Dua ABG, Ketua RT Ditemukan Tewas...

JAKARTA - Jajat Sudrajat (48), ditemukan tak bernyawa di Hotel Rio, Jl. Jatinegara Timur 2 No. 7, Baca Lagi ...

Inilah Pesaing Terberat Indonesia di ajang Pemilihan...

JAKARTA - Inilah Ji Dan Xu, 22, wanita cantik bermata rada sipit asal China yang disebut-sebut bakal jadi Baca Lagi ...

Lebih Dari 100 Makam Dirampok, Jasadnya Digunakan...

Porto-Novo - Lebih dari 100 makam di sebuah kompleks kuburan di Benin, Afrika Barat dibongkar dan dirampok Baca Lagi ...

"Tak Mudah Bagi Iran Menutup Selat Hormuz"

Kamis, 29 Desember 2011 14:39

Peta Selat Hormuz
WASHINGTON - Angkatan Laut (AL) Iran sebelumnya mengatakan, menutup jalur pasokan migas dunia Selat Hormuz adalah hal yang mudah bahkan lebih mudah daripada meminum air dari gelas. Pernyataan itu langsung dibantah oleh para pengamat Amerika Serikat (AS).

Menurut para pengamat, AL Iran tidak memiliki kemampuan untuk memblokade wilayah tersebut, namun Iran dapat menempatkan ranjau dan juga misil-misilnya untuk menciptakan kekacauan.

"Tidak mudah bagi Iran untuk menutup atau memblokir Selat Hormuz, kecuali bila Negeri Persia itu ingin menciptakan masalah," ujar seorang pengamat dari Universitas George Washington Caitlin Talmadge, seperti
dikutip Reuters (29/12/2011).

Pengamat juga menilai, Iran bisa saja menyerang kapal-kapal tanker yang melintas di perairan itu dengan kapal perangnya, meski demikian hal itu tidak mudah dilakukan. Ukuran kapal-kapal tanker juga tampak lebih besar daripada kapal perang Iran.

Salah seorang pengamat Timur Tengah Suzanne Maloney berharap, AS akan sanggup menindaklanjuti ancaman dari Iran dengan cepat. Saat ini Iran memiliki 23 kapal selam, dan lebih dari 100 kapal patroli, sementara itu AS hanya memiliki lebih dari 20 kapal perang.

"Saya rasa, Iran tidak akan ingin peperangan muncul di wilayah itu, namun ada beberapa kubu di Parlemen Iran yang mendesak agar terciptanya eskalasi ketegangan antara AS dan Iran," ujar Maloney.

Kementerian Luar Negeri Iran pada pertengahan Desember lalu sudah memberikan komentar terkait isu penutupan Selat Hormuz. Mereka mengatakan, penutupan Selat Hormuz bukan menjadi agenda Pemerintah Iran. Iran juga yakin akan adanya kekacauan bila wilayah itu diblokir.

Belakangan ini, pasukan AS yang ada di Bahrain sudah mengawasi aktivitas Iran di wilayah perairan Selat Hormuz. Mereka juga selalu mendeteksi akan adanya ranjau atau misil-misil di wilayah tersebut. Militer AS bahkan menegaskan, tidak akan mentolerir bila ada gangguan di wilayah perairan itu.

sumber : okezone

Berita Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar