Kamis, 12 Januari 2012 | 14:29
Mobil ilmuwan nuklir Iran, Mostafa Ahmadi Roshan, yang tewas dalam ledakan bom, Rabu (11/1/2012) |
"Saya dengan tegas membantah Amerika Serikat terlibat dalam segala bentuk kekerasan yang terjadi di Iran," kata Hillary dalam konferensi pers di Kementerian Luar Negeri bersama dengan Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Hamad bin Jassim ath-Thani, yang sedang berkunjung.
Pernyataan Hillary itu dikeluarkan setelah serangan bom yang menewaskan staf nuklir Iran dan sopirnya di bagian utara Teheran, Rabu. Laporan setempat mengatakan, penumpang yang terbunuh diidentifikasi bernama
Mostafa Ahmadi Roshan, yaitu wakil kepala instalasi pengayaan uranium Iran di Natanz.
Mostafa Ahmadi Roshan, yaitu wakil kepala instalasi pengayaan uranium Iran di Natanz.
Sejumlah ahli nuklir Iran terbunuh dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan laporan media setempat, Wakil I Presiden Iran, Mohammad Reza Rahimi, Rabu, mengatakan, agen Israel merupakan pelaku pembunuhan Ahmadi-Roshan.
Dalam konferensi pers itu, Hillary sekali lagi meminta Iran untuk "mengakhiri perilaku provokatif, mengakhiri pengayaan uranium, dan bergabung dengan masyarakat internasioanal dan menjadi anggota yang produktif". Dia juga membicarakan tentang ancaman Iran untuk menutup Selat Hormuz - salah satu jalur penting dalam distribusi minyak- dan menegaskan AS berkomitmen agar Selat Hormuz tidak ditutup.
sumber : kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar