Biadab! Perampok Sikat Harta & Perkosa Ibu Guru...

Kutai - Seorang ibu guru di Kutai Kartanegara, Kaltim dirampok dan diperkosa 5 pelaku di rumahnya. Saat Baca Lagi ...

Perkosa & Bunuh Bocah 3 Tahun, Pria India Dihukum...

New Delhi, - Seorang pria berusia 56 tahun divonis mati oleh pengadilan India karena memperkosa dan Baca Lagi ...

Check In Bareng Dua ABG, Ketua RT Ditemukan Tewas...

JAKARTA - Jajat Sudrajat (48), ditemukan tak bernyawa di Hotel Rio, Jl. Jatinegara Timur 2 No. 7, Baca Lagi ...

Inilah Pesaing Terberat Indonesia di ajang Pemilihan...

JAKARTA - Inilah Ji Dan Xu, 22, wanita cantik bermata rada sipit asal China yang disebut-sebut bakal jadi Baca Lagi ...

Lebih Dari 100 Makam Dirampok, Jasadnya Digunakan...

Porto-Novo - Lebih dari 100 makam di sebuah kompleks kuburan di Benin, Afrika Barat dibongkar dan dirampok Baca Lagi ...

PBB: Korban Tewas Konflik Suriah 5.000 Orang

Selasa, 13 Desember 2011 | 14:49

Kendaraan tempur pasukan keamanan Suriah di kota Hama. Penduduk kota itu telah diultimatum oleh militer Suriah untuk menghentikan aksi protes terhadap pemerintah
NEW YORK - Jumlah korban tewas dalam aksi penumpasan penuh kekerasan oleh Pemerintah Suriah terhadap para pemrotes antirezim telah meningkat hingga mendekati 5.000
orang, kata komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia, Senin (12/12/2011). "Situasi ini tak dapat ditoleransi," kata Navi Pillay dalam sebuah briefing untuk Dewan Keamanan PBB.

Lebih dari 300 ratus anak telah mati dibunuh pasukan pemerintah, kata Pillay, yang mengutip sumber tepercaya. Lebih dari 200 orang dilaporkan tewas dalam kekerasan di Suriah dalam 10 hari terakhir, dan penduduk Suriah terus hidup dalam ketakutan akan represi penuh kekerasan, katanya.

"Sifat dan skala pelanggaran" mengindikasikan bahwa pasukan Suriah tampaknya melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan, kata Pillay. "Laporan independen dan kredibel telah menunjukkan bahwa pelanggaran telah terjadi secara luas dan sistematis terhadap penduduk sipil."

Menurut dia, Pemerintah Suriah pasti menyetujui atau setidaknya tahu tentang pelanggaran tersebut. "Sejumlah pembelot militer dan pasukan keamanan telah mengatakan, mereka menerima perintah untuk menembak pengunjuk rasa yang tidak bersenjata tanpa peringatan terlebih dahulu."

sumber : kompas

Berita Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar